Kamis, 05 April 2012

cerita orang jelek eps. 3

Saat ia merasa ada orang yang di belakangnya ketika ia membalikkan badan ke arah belakang ternyata betul  di belakang buluk ada seseorang yang bertubuh tegap dan gagah tetapi tak keliatan wajahnya, saat buluk mengetahui ada seseorang lalu buluk bertanya.
Buluk: "Siapa itu?"
Lalu dengan cepat seseorang tersebut lari meninggalkan si buluk. Buluk pun keheranan, tapi tak ambil pusing. Lalu kayu sisa tersebut bermaksud di jual di pasar oleh si Buluk. Tetapi dari gubuk ke pasar lumayan jauh sehingga Buluk memutuskan untuk mengumpulkan kayu dan dijual ke pasar pagi-pagi. Buluk pun langsung mencari kayu di hutan, bertemu dengan hewan melata atau apapun itu sudah biasa dengan Buluk karena tinggal di hutan pasti bertemu dengan hewan. Buluk tak berani jauh-jauh dari gubuknya karena takut nyasar kembali. Saat kayu yang ia ambil cukup banyak Buluk memutuskan untuk pulang.
Buluk: "Sepertinya sudah cukup kayu besok pasti bisa di jual dan dapat uang."
Begitulah hati Buluk merasa bahagia, tetapi rasa bahagia inilah tak cukup dengan tak bisa bertemu dengan keluarga. Saat sampai di gubuknya Buluk menyimpan dan merapikan di ikat hingga serupa, lalu Buluk tidur dengan pulasnya. Ayam berkokok tanda hari sudah pagi Buluk bersiap-siap untuk menjual kayunya.Buluk siap-siap mandi dan memakai wewangian dan memakai sorban di kepalanya dan hampir menutupi seluruh wajahnya yang tidak di tutupi adalah matanya. Dia berjalan menyusuri hutan terus-menerus menghabiskan sekitar 1,5 jam dan menemukan jalan kecil yang sudah di aspal dan menumpang pada kendaraan yang lewat. Cukup sulit memang untuk mendapatkan orang mau memberi tumpangan pada si Buluk. Tetapi ada yang mau memberikan tumpangan Buluk untuk ke pasar,tetapi pengendara tersebut heran mengapa orang tersebut ( Buluk ) menutupi hampir seluruh bagian wajahnya. Karena penasaran dengan muka yang memakai sorban ( Buluk ) lantas pengendara tersebut bertanya.
Buluk: "Bisakah anda mengantarkan saya ke pasar terdekat?"
Pengendara ( Sutono ): "Boleh, anda mau menjual kayu-kayu ini ya?
Buluk: "Iya."
Pengendara: "Mengapa anda menutupi muka anda dengan sorban?"
pria tersebut ( Buluk ): "Mohon jangan tanya soal tersebut!"
Pengendara: "Saya Sutono, nama anda siapa?"
Buluk: "Buluk."
Sutono: "Oh, kenapa dinamakan seperti itu?"
Buluk: "Mohon jangan ditanyakan."
Sutono: "Ada apa dengan orang ini agak aneh?" ( tanya dalam hati )
Setelah sampai di pasar terdekat lalu Buluk turun dan berterima kasih pada Sutono pengendara tersebut.
Sesampainya di pasar si Buluk pun mengelar dagangannya dan berharap laku semua dan dapat memperoleh makanan. Belum mendapat pelanggan tetapi sudah dihadang oleh preman-preman pasar yang berjumlah 5 orang.
Preman: "Kau anak baru,disini yang pegang daerah sini adalah saya jadi kamu harus bayar pajak sama saya!" (nada keras)
Buluk: "Saya tak punya uang bahkan belum ada pelanggan."
Preman: "Kalo mau dagang di sini harus bayar pajak kalo tidak nanti kami hancurkan dagangannya!"
Buluk: "Jangan saya butuh makan."
Preman: "Dasar orang aneh pakai sorban segala untuk menutupi mukanya, jangan-jangan muka jelek."
Buluk: "Tolong ya nanti saya bayar."
Preman: "Gak bisa kalo kau tidak bisa membayar sekarang nanti kau kupukuli sampe bonyok2 dan daganganmu hancur, gimana nanti atau sekarang?"
Buluk: "Jangan pak saya tak punya uang."
Preman: "banyak omong loe!"
Lalu preman tersebut menghancurkan dagangan Buluk dan Buluk pun ikut di hajar. Tetapi ada seseorang yang sama di hutan yang mengikuti Buluk sampai di pasar.
Akankah Buluk dapat berjualan dan menghindar dari preman tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar