Rizal: "Har, gue mau ngomong sesuatu!"
Hartono: "Ada apa Zal?"
Rizal: "Tapi loe jangan marah ya sama gue, gue gak sengaja!"
Hartono: "Iya ada apa?"
Rizal: "Sebenarnya bolpen loe ada di tangan gue, ni bolpennya."
Hartono: "Jadi elo yang ngambil bolpen gue!"
Rizal: "Bukan, gue nemu di bawah meja niken, tapi niken malu memberikan bolpen ini kepada loe, jadi dia itu suruh gue untuk mengembalikan ini pada loe."
Hartono: "Terus kenapa loe gak ngembalikin kemaren-kemaren?" ( nada marah )
Rizal: "Itu karena loe pulang cepet jadi gue gak sempet membalikin bolpen ini, sob, tapi rencananya gue ngembalikinnya besok tapi loe kecelakaan jadi nggak bisa masuk sekolah."
Hartono: "tapi kan loe kemaren dateng kan pas jengguk aku?"
Rizal: "Dateng sih tapi kan gue lupa bawa bolpen tu."
Hartono: "Gara-gara loe nih gue sama Sukijem mau ribut." ( nada keras )
Rizal: "Maaf sob."
Mendengar pembicaraan Hartono dan Rizal, Sukijem pun datang ke arah mereka, tak terkecuali teman-teman di kelasnya.
Sukijem: "Ada apa kok ribut pagi-pagi ini?"
Hartono: "Ternyata yang bawa bolpen gue tu dia, dan hampir persahabatan kita putus."
Sukijem: "Emang apa yang dia lakukan hingga kamu marah-marah?"
Hartono masih marah......
Rizal: "Kemaren sebelum Hartono kecelakaan kan bolpen Hartono ilang langsung ditemukan oleh Niken tapi dia tak berani membalikan bolpennya Hartono."
Sukijem: "Cuma gitu kok marah-marah."
Hartono: "Tapi kan gara-gara dia persahabatan kita hampir putus."
Tiba-tiba datanglah Niken ke hadapan mereka...
Niken: "Maaf telah membuatmu marah sehingga kamu memarahi Rizal padahal yang salahkan aku."
Hartono: "Ya udah saya akan memaafkan kalian,ya?"
Rizal dan Niken pun mengangguk-angguk, dan saling berjabat tangan..
Pukul 07.00 tanda bel masuk berbunyi, pelajaran pun di mulai...
Tapi si Rizal masih memendam marah karena di marah-marahi, walaupun Hartono sudah memaafkan tapi ia tetap akan balas dendam....
Apakah yang akan terjadi...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar