Hampir kita tau bahwa sebagian besar pengusaha sukses di Indonesia adalah warga keturunan China
Sangatlah tepat hadits Rasullullah SAW, “Uthlubul ‘ Ilman walau bish
sin” yang artinya “ Carilah Ilmu walau sampai ke negeri Cina”. Hadits
ini memberikan inspirasi bahwa kita harus menuntut ilmu, walau harus
pergi sangat jauh ke negeri yang jauh, contoh negeri dalam hal ini
adalah Cina. Dalam pengertian yang lain bisa jadi bermakna bahwa negeri
Cina memang pantas dijadikan tempat mencari ilmu. Sungguhpun hadits ini
menimbulkan perbedaan pendapat atas statusnya. Apakah ini relevan dengan
keadaan sekarang, jaman globalisasi pada berbagai aspek kehidupan;
politik, ekonomi, hukum,sosial budaya , teknologi dan lainnya.
Sebuah kata 危 机 Weiji, yang berarti krisis (crisis) , jika dibuat
terpisah maka akan mempunyai makna ; 危 Wei berarti bahaya dan 机 Ji
berarti peluang. Menurut kamus Webster’s Ninth New Collegiate Dictionary
机 Ji didefinisikan sebagai kesempatan. Jika 危 机 Weiji tersusun atas dua
komponen /morfem 危 wei dan 机 ji, maka 危 机 Weiji di Indonesia-kan
maknanya menjadi Krisis = bahaya + kesempatan. Artinya pada kondisi
kritis maka ada potensial bahaya yang terjadi sekaligus peluang atau
kesempatan untuk mendapatkan kebaikan, kebaikan ini diartikan keuntungan
dalam perdagangan/business .
Kita mengetahui pada beberapa tahun terakhir Negara-negara di Eropa
seperti Yunani, Spanyol dan Portugal dihadapkan pada krisis, Yunani
sendiri sudah masuk ICU dengan bantuan Perancis dan Germany pada
Community of Europe (CE), bahkan sudah ditawarkan intervensi IMF, karena
German bersifat ambigu alias tidak tegas, dan lebih memilih melibatkan
IMF, sehingga timbul perbedaan yang tajam antara kedua Negara dengan
ancaman dari Perancis untuk membubarkan CE yang idenya dulu justru
diusung oleh Kanselir Germany Helmut Kohln. Pada saat ini nilai tukar
Euro menjadi yang terendah sejak mencapai nilai tukar tertinggi sekitar
1.43 US$ merosot menjadi sekitar 1.22 US$ per Euro.
Demikian juga dengan kondisi ekonomi Amerika Serikat yang terpuruk pada 3
tahun terakhir, sehingga pemerintahnya mengeluarkan kebijakan Bail Out
atau dana talangan bagi perusahaanperusahaan besar yang jatuh bangkrut,
dengan mengambil alih dan menjual kembali kepada investor setelah
perusahaan tersebut sehat. Keterangan di atas jelas menunjukkan bahwa
ekonomi Negara raksasa seperti Amerika dan Negara –negara Eropa pun bisa
bangkrut.
Negeri tirai bamboo, begitu sebutannya beberapa dasawarsa yang lalu
karena masih tertutup dari dunia luar, kini menjadi raksasa ekonomi
dunia, dengan menggeser dominasi Jepang sebagai runner up, sungguhpun
Amerika masih sebagai urutan pertama. Setidaknya ini menjadi indikasi
bahwa negeri ini telah setiap berkompetisi dengan dunia luar dan
terbukti dalam decade terakhir ekonominya menjadi dominan diantara
negara-negara adi daya.
Kembali kepada Cina sebagai Negara yang disebut dalam hadits Rasullullah
SAW tersebut di atas, bisa juga anggapan bahwa menuntut ilmu di negeri
Cina itu ada benarnya, pandangan ini diambil dari penjabaran dari hadits
( baca ucapan Rasullullah ) itu sendiri, karena negeri Cina memiliki
nilai-nilai filosofis yang tinggi, diakui atau tidak, nama-nama seperti
Confucius / K’ung Tzu 孔夫子(551-479 SM) dan Lao Tzu 老子 (570-470 SM),
adalah nama filusuf yang terkenal. Bahkan diyakini bahwa penemu kertas
adalah Tsai Lun pada masa dinasti Han, 89M. Relevan dengan arti 危
机Wei-ji dan memberikan pemahaman bahwa pada saat krisis maka ada bahaya
sekaligus ada peluang atau kesempatan untuk mendapat keuntungan. Banyak
sekali seminar dan pelatihan di Eropa, Amerika dan tentunya di Asia,
termasuk Indonesia (oleh Mark Plus) yang mengangkat issue ini dalam
management counseling mereka kepada perusahaan besar seperti Indofood
Sukses Makmur dengan product mie instant-nya yang beromzet trilyunan.
Sungguhpun seorang Professor Victor H.Mair ahli Bahasa dan Sastra China,
Department Bahasa Asia Timur dan Peradaban, Universitas Pennsylvania
tidak sependapat dengan makna Crisis = Bahaya + Kesempatan tersebut.
Di dalam Al Qur’anul Karim Surat Al Insyirah (Lapang Dada) ayat 5 dan 6
yang berbunyi , “ Fainna ma’al ‘usri yusraa Inna ma’al ‘usri yusraa”
yang artinya “Sesungguhnya dimana ada kesulitan di situ ada kelapangan,
Sesungguhnya disamping kesulitan ada kelonggaran ” , ayat ini berlaku
universal atas kontektual kehidupan manusia seluruh muka bumi, bangsa
manapun mereka. Jika kesulitan itu bermakna ada kaitannya dengan bahaya 危
Wei dan kemudahan itu pada peluang 机 Ji, maka pengertian Wei-Ji bisa
menjadi relevan dengan Ayat Al Qur’an tersebut di atas, Wallahu ‘alam bi
shawab.
“Sesungguhnya dimana ada kesulitan di situ ada kelapangan”.
Semoga kita selalu terus berusaha untuk sukses…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar